(STUDI PADA PARA PENGUNJUNG TAMAN-TAMAN REKREASI DI DKI JAKARTA)
Oleh : Lili Adi Wibowo, dkk
Oleh : Lili Adi Wibowo, dkk
(PENELITIAN HIBAH PEMBINAAN 2008)
ABSTRAK
Walaupun DKI Jakarta menempati urutan ke 2 tertinggi sebagai daya saing destinasi pariwisata di Indonesia setelah Bali, namun citra Taman Rekreasi DKI Jakarta sebagai sarana pelestarian lingkungan di wilayah DKI mendapatkan penilaian yang sangat rendah. Rendahnya citra taman rekreasi di DKI Jakarta diduga disebabkan oleh penyampaian kualitas jasa yang meliputi: fasilitas layanan (kelengkapan, kenyamanan fasilitas yang tersedia di obyek wisata sesuai dengan keinginan konsumen) serta layanan personal (sikap dan behavior petugas taman rekreasi dalam memberikan layanan kepada konsumen) dan penciptaan nilai pelanggan (value creation) obyek wisata yang dirasakan pengunjung relatif masih kurang terhadap obyek wisata pesaing. Melalui penelitian ini akan dikaji bagaimana pengaruh kualitas penyampaian jasa dan value creation taman rekreasi di DKI Jakarta terhadap pembentukan citra taman rekreasi DKI Jakarta sebagai green city. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode descriptive dan explanatory survey dengan ukuran sampel sebanyak 480 pada pengunjung taman rekreasi di Jakarta yaitu Taman Mini Indonesia Indah, Taman Impian Jaya Ancol dan Taman Margasatwa Ragunan yang diambil secara proposional melalui wawancara, observasi, angket, serta dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah Structural Equation Model dengan program Lisrel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kualitas penyampaian jasa dan value creation memberikan pengaruh yang signifikan kepada pembentukan citra Taman Rekreasi DKI Jakarta sebagai Green City. Faktor pembentuk terbesar dari pembentukan citra Taman Rekreasi DKI Jakarta dipengaruhi oleh variabel value creation dibandingkan kulitas jasa pelayanan. Temuan empirik yang menarik lainnya bahwa faktor pembentuk kualitas pelayanan mendapatkan penilaian positif seperti memiliki keunggulan konsep yang unik, menarik, mudah dikenal, memberikan pengalaman, berpotensi besar untuk dikunjungi wisnus dan wisman, memiliki karyawan yang dapat memberikan informasi yang dibutuhkan. Sedangkan penilaian negatif berupa pengaturan fasilitas kurang memudahkan pengunjung menemukan apa yang dibutuhkan, tidak memberikan kenyaman untuk dikunjungi oleh orang tua, perhatian karyawan secara individu dirasakan kurang dan fasilitas-fasilitas khusus (information center, penjaga pantai, tempat belanja yang nyaman, dan lain-lain) dirasakan kurang. Pada variabel value creation ditemukan bahwa faktor keamanan dan kemudahan menjangkau taman rekreasi perlu mendapatkan perhatian dari pengelola. Sedangkan citra taman rekreasi yang tertanam di benak pengunjung, apabila taman rekreasi dapat menciptakan kepuasan melalui kualitas layanan yang diberikan dan kejelasan identitas taman rekreasinya.
Kata Kunci : kualitas penyampaian jasa, value creation, citra DKI Jakarta sebagai Green City
Latar Belakang
World Travel and Tourism Council (WTTC) mengidentifikasikan bahwa indeks daya saing (competitiveness index) kepariwisataan merupakan sesuatu yang penting bagi destinasi pariwisata untuk memenangkan persaingan baik di tingkat lokal, regional, maupun internasional. Semakin tinggi nilai indeks ini menunjukkan semakin tinggi pula tingkat daya saing destinasi tersebut relatif terhadap destinasi lainnya dalam peta persaingan. Indeks daya saing mencakup 8 komponen, yaitu :
1. Price Competitiveness (daya saing harga);
2. Human Tourism (tingkat manfaat kepariwisataan bagi masyarakat);
3. Infrastructure (sarana dan pra sarana);
4. Environment (kondisi lingkungan);
5. Technology (pemanfaatan teknologi untuk pengembangan destinasi);
6. Human Resources (Sumber Daya Manusia untuk pengembangan destinasi);
7. Openness (keterbukaan – aksesibilitas);
8. Social (tingkat kesejahteraan masyarakat di destinasi)
Berdasarkan data indeks daya saing DKI Jakarta bahwa kelemahan utama Jakarta sebagai destinasi pariwisata adalah ........................
Artikel lengkap dikompilasi oleh/hubungi :
Kata Kunci : kualitas penyampaian jasa, value creation, citra DKI Jakarta sebagai Green City
Latar Belakang
World Travel and Tourism Council (WTTC) mengidentifikasikan bahwa indeks daya saing (competitiveness index) kepariwisataan merupakan sesuatu yang penting bagi destinasi pariwisata untuk memenangkan persaingan baik di tingkat lokal, regional, maupun internasional. Semakin tinggi nilai indeks ini menunjukkan semakin tinggi pula tingkat daya saing destinasi tersebut relatif terhadap destinasi lainnya dalam peta persaingan. Indeks daya saing mencakup 8 komponen, yaitu :
1. Price Competitiveness (daya saing harga);
2. Human Tourism (tingkat manfaat kepariwisataan bagi masyarakat);
3. Infrastructure (sarana dan pra sarana);
4. Environment (kondisi lingkungan);
5. Technology (pemanfaatan teknologi untuk pengembangan destinasi);
6. Human Resources (Sumber Daya Manusia untuk pengembangan destinasi);
7. Openness (keterbukaan – aksesibilitas);
8. Social (tingkat kesejahteraan masyarakat di destinasi)
Berdasarkan data indeks daya saing DKI Jakarta bahwa kelemahan utama Jakarta sebagai destinasi pariwisata adalah ........................
Artikel lengkap dikompilasi oleh/hubungi :
Kanaidi, SE., M.Si (Penulis, Peneliti, PeBisnis, Trainer dan Dosen Marketing Management). e-mail ke :kana_ati@yahoo.com atau kanaidi@poltekpos.ac.id
Butuh Artikel lainnya?, click di :
- Jurnal Manajemen Sdm
- Daftar-Judul-Hasil-PENELITIAN-Relevan
- Jurnal Kualitas Jasa (Servqual)
- Jurnal Loyalitas Pelanggan (Loyalty)
- Jurnal Corporate Image
- Peluang Memiliki Bisnis Internet dengan cara yang Sederhana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar